Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto: Devi/Man

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meyakini ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia bisa maju pasca pandemi Covid-19. Dirinya menyebut, potensi ekonomi kreatif Indonesia ini sangat potensial. Terlebih, Indonesia memiliki pasar yang besar dengan 270 juta penduduk yang mendiaminya. Huda melanjutkan, setidaknya ada empat upaya yang harus dilakukan pemerintah agar pasca pandemi, kemajuan ekraf bisa tercapai.

Upaya pertama, pemerintah harus memprioritaskan para pelaku ekraf. Upaya kedua, pemerintah harus memberikan suntikan modal maupun alat produksi kepada pelaku. “Kami sudah dorong supaya sektor (ekraf) ini diprioritaskan pemerintah. Pemerintah harus memfasilitasi bantuan alat, untuk produksi, ataupun suntikan modal pasca pandemi Covid tidak mudah, untuk memulai tidak ada dana, suntikan modal tidak harus dari kemenkraf tapi dari semua lintas kementerian,” kata Huda dalam keterangan persnya, Jumat (24/6/2022)

Poin ketiga, lanjut Huda, yakni semua pihak, baik pemerintah maupun industri harus memiliki komitmen yang kuat guna memajukan ekraf. Sebagai contoh, lanjutnya, pemerintah daerah bisa membuat kebijakan agar membeli barang maupun makan dan minum dari pelaku ekonomi setempat. Upaya keempat yaitu dengan melakukan festival untuk industri kreatif.

“Ada komitmen yang kuat dari semua pihak, industri besar maupun pemerintah daerah dengan kebijakan afirmasi, seperti kebutuhan makan minum pemda sampai level RT atau RW untuk belanja melalui temen-teman lokal secara bergilir. Dan terakhir buat festival untuk industri kreatif pasca pandemi pasti semua orang ingin kumpul,” jelas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Huda menilai, kemajuan industri kreatif yang saat ini sudah maju di antaranya sektor kopi. Hal tersebut terlihat dari menjamurnya kafe kopi lokal dengan rasa yang bisa bersaing. Ia memprediksi, sektor desainer baju muslim ke depannya  akan ikut arus tersebut. Sebab, Indonesia memiliki umat muslim terbesar di dunia, serta banyak desainer muda yang handal.

“Pokoknya kopi sudah maju, alasannya satu produksi di kita, kedua Indonesia industri kopi terbesar dunia. Terus baju muslim tinggal tunggu waktu saja, kita muslim terbesar dunia dan kita punya desainer muda yang mendunia. Sektor yang lain akan mengikuti contohnya seni, kita banyak contoh Karawang punya goyang Karawang,” pungkas legislator dapil Jawa Barat VII itu. (hal/sf)